Pertama kali masuk rumah makan milik Eko Patrio yang dikasih label Warung Komando terkesan eksteriornya serupa gedung perkantoran. Bangunan kotak, putih, kaca-kaca lebar dan minimalis. Jika tak melihat logo Warung Komando orang tak akan menyangka bangunan itu adalah sebuah tempat makan dengan berbagai pilihan kuliner.
Beda dari luar, beda pula yang terlihat di dalam. Warung yang berupa “restoran” berlantai dua ini, desain interior dalamnya disulap hingga tampak seperti museum pribadi. Sebut saja beberapa barang antik mulai dari kaset radio, telepon rumah, mesin ketik, toples kue, guci, motor besar, radio, jam dinding, lampu, dan lain-lain yang bergaya tempo dulu menghiasi ruangan. Tak hanya ditata rapi pada lemari hias, bahkan kolong tangga pun jadi tempat bertenggernya sampul-sampul kaset lagu lawas.
Belum sempat melihat menu, saya sudah was-was melihat interior yang mewah. Nasi sudah menjadi bubur, saya sudah terlanjur masuk dan mau tidak mau bersiap merogoh kocek dalam. Pramusaji pun sudah berdiri untuk menghampiri, dan tanya “Mau meja untuk berapa orang?” “Satu orang aja…” Jawab saya singkat. Saya pun diantar ke deretan meja kosong. Saya tambah grogi dan membatin sendiri, “Duh! Duit pas cekak lagi…”, “Bakalan mahal nih kayaknya”, “Gaji sebulan, bisa habis semalam, Salah masuk warung!”
[flickr_set id=”72157647000067493″ max_num_photos=”100″ no_pages=”true”]
[efspanel style=”callout” type=””]
[efspanel-header]
Travel Tips:
[/efspanel-header]
[efspanel-content]
When to Go : Mau pagi, siang, malam, asik aja kok buat ke sana. Selama bisa bayar makanan yang udah diorder hehe…
How to Get Around : Dari Stasiun Tebet, jalan lurus ke arah resto Bebek Kaleyo Enam lurus terus sampai melewati SMP Negeri 115 Jakarta. Di persimpangan belok kiri, tetap di Jalan Tebet Dalam 1. Lurus terus sampai ke Jalan Doktor Saharjo. Tepat di sebelah kiri ada Genung Koramil Tebet warna hijau. Seberang jalannya adalah Warun Komando.
Menu Spesial : Bebek Mercon (30 ribu), varian iga sapi seperti Sop Iga, Iga Penyet, Iga Lada Hitam, Iga Bakar, Iga Sambel Ijo, dan Iga Rica-rica (35 ribu), Nasi Goreng Kerusuhan (18 ribu), Ayam Kremes (20 ribu), Roti Kotak Goreng (18 ribu), dan aneka fresh juice (10 – 15 ribu).
Fun Fact : Koleksi barang antik milik Eko Patrio dipajang di sini. Dari yang tersusun cantik di lemari, meja-meja, di dinding, hingga kolong tangga. Penataan menu di-mix antara prasmanan ala buffe dan juga mengusung gerobak-gerobak kaki lima. Menu spesial ganti setiap dua minggu sekali. Harganya mulai dari 5 ribu sampai 90 ribu rupiah.
[/efspanel-content]
[/efspanel]
Leave a Reply